Yang Sering Berkunjung

Cari Blog Ini

Entri Populer

Jumat, 10 Juli 2009

Terbang Nyaman Bersama ADS-B Automatic Dependent Surveillance – Broadcast

Jemari terampil Edison Saragih lincah menekan keyboard, beberapa simbol mencuat di layar. Sesekali mouse ia gulirkan menekan sejumlah data. Ragam Garis trafic yang diikuti simbol pesawat bergerak mengikuti rute. Meski terlihat sederhana, perangkat ground system Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B) yang Edison operasikan turut memegang peranan penting, akan data monitoring juga sebagai bahan evalausi sejumlah aplikasi data link pada posisi, velocity vector maupun pengamatan ruang udara. Semua itu tersaji pada layar. Edison, Asisten Deputi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Departemen Perhubungan (DEPHUB) itu mengakrabi sistem ADS-B itu sejak 5 tahun lalu. Kedepannya, ADB-S merupakan sistem inovasi teknologi udara yang akan memegang peranan penuh memperbaiki citra penerbangan udara regional.

Sejatinya teknologi ADS-B merupakan reikarnasi inovasi akan teknologi radar, yang digunakan dalam penerapan komunikasi lalu lintas udara indonesia. Teknologi radar saat ini masih banyak dipakai oleh Air Trafic Controller (ATC) guna mengindentifikasi jarak dan arah pesawat. Hingga saat ini Indonesia sendiri memiliki 35 radar, itu pun kondisi 70% berusia diatas 15 tahun.

Letak perbedaan Radar dengan ADB-S ada pada cara kerjanya. Pola sistem stasiun, perangkat penerima ADB-S menunggu dan menerima transmisi dari pesawat yang berisi sejumlah informasi mengenai posisinya secara berkala. Dalam hal ini informasi ditranmisikan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan Mode-S, sehingga inegritas data terkirim tidak berkurang, sejalan dengan jarak antara stasiun pemancar dan stasiun penerima yang semakin menjauh. “Pembagian informasi akan posisi, kecepatan, arah dan ketinggian pesawat dengan pesawat lain pada radius tertentu tersaji lebih akurat. ACT pun sangat terbantukan dalam mengendalikan penerbangan di suatu ruangan udara dan menjadi elemen kritikal dalam koordiansi antar flight information region. Pada teknologi ADB-S semua hal itu mampu dicapai”, tandas Edison.

Perangkat ADB-S sukses di uji cobakan pada rute-rute penerbangan yang padat di atas kepulauan Natuna, Denpasar dan Kupang selama empat bulan hingga Mei 2007, dengan 1.000 pesawat terdeteksi secara akurat. Penambahan lokasi pada wilayah Merauke dan Sorong, melengkapi lima titik target di tahun tersebut. Sedangkan di 2008, 14 titik target sedang dicapai Dephub. Dua pembagian wilayah pemasangan, yaitu 8 titik ADS-B untuk wilayah Barat dan 6 titik untuk wilayah timur indonesia.

“Pada uji coba tersebut, hasil menunjukan manfaat substansial untuk kolaborasi regional dalam meningkatkan keselamatan penerbangan. Dengan sistem ADB-S, lalu lintas penerbangan menjadi nyaman dan terdeteksi akurat”, papar Hariyadi Abidin menambahkan. Selaku direktur Aviasi Elektronik dan Fasilitas Elektrik DEPHUB, Hariyadi menekankan kenyamanan pada satu guna fungsi kepresisian I unit ADS-B. “Dengan jarak jangkau hingga 500 nautical miles atau luas radius keseluruhan 600 km mendeteksi areal, ruang udara semakin terdekteksi. Artinya dalam ruang udara itu, 1 unit ADS-B dapat mendeteksi lalu lintas lebih dari 3 pesawat. Hal yang tidak dapat dilakukan pada sistem radar”, papar Haryadi menutup percakapan. [] Rakhmat Bernadi

Box 1 : Perlengkapan ADS-B

  1. Antena yang terdiri ADS-B dan GPS
  2. Receiver (penerima) yang terdiri dari
  • R-ADSB Data
  • R-GPS Data
  • Prosesing
  • Komunikasi
3. Remote Control Monitoring System (RCMS)
4. Local Control Monitoring System


Box 2 : Penempatan Titik Lokasi ADS-B

2007 : 5 titik pemasangan ADS-B

Merauke, Sorong, Makassar, Kupang dan Natuna

(Pada tahun ini, Indonesia melaksanakan uji coba di rute penerbangan internasional yang ada pada wilayah Bali, Kupang dan Natuna dengan 1.000 pesawat terdeteksi akurat)

2008 : Akan dilakukan Pemasangan Pada 2 Wilayah Bagian

Wilayah Timur (6 Titik Antena ADS-B)

Kintamani, Waengapu (Sumba), Alor, Somlaki (Maluku Tenggara), Ambon dan Palu.
Wilayah Barat (5 titik antena ADS-B) Aceh, Gunung Sitoli/Natuna 2, Tangkuban Perahu,
Cilacap dan Pangkalan Bun.

2009 : Pemasangan 17 Titik ADS-B yang berkesinambungan dangan Radar (back-up pendataan)