Yang Sering Berkunjung

Cari Blog Ini

Entri Populer

Senin, 21 Agustus 2017

DIGITAL MARKETING THE SERIES ALA KANG Dewa Eka Prayoga (EPISODE 1-10)


RAMUAN VIRAL
"Rahasia Dibalik Konten Viral"





Saya akan beritahu Anda sebuah "rahasia"...

Rahasia bagaimana Anda bisa membuat konten viral yang dishare oleh banyak orang.

Rahasia bagaimana Anda dapat memicu orang-orang agar mau klik tombol SHARE di status Facebook Anda.

Rahasia bagaimana Anda mampu menjadikan mereka sumber trafik GRATISAN yang bisa diandalkan.

...dan kabar terbaiknya, bisa langsung Anda praktikkan dalam bisnis Anda saat ini.


Mau?


Jika mau, yuk baca tulisan ini sampai habis!

Karena semakin Anda membacanya, semakin Anda mudah memahaminya.

Bismillah...



Saya menamakan rahasia ini dengan sebutan: RAMUAN VIRAL

"Apa maksudnya?"
"Bagaimana cara melakukannya?"
"Apa insightnya buat Saya?"


Untuk menjawab pertanyaan tersebut,

mari kita gunakan hasil penelitian Jonah Berger yang tertuang dalam bukunya "Contagious: Why Things Catch On".

Ternyata, setelah Saya uji coba selama 5 tahun, apa yang dikatakannya benar-benar memberikan dampak yang signifikan.

Gak percaya?


Ini tidak perlu bahwa Anda harus percaya begitu saja sekarang, tapi juga jangan tidak percaya begitu saja

...sebelum Anda ketahui ramuannya.


Apa saja itu?

Ini dia rahasianya:

STEPPS (Social Currency, Triggers, Emotion, Public, Practical Value, & Stories)

Untuk memudahkan pemahaman Anda, Saya ubah susunanny dan ditranslate ke dalam Bahasa Indonesia, jadinya:

1. Kebanggaan Diri
2. Mudah Diingat
3. Topiknya Populer
4. Emosional
5. Gampang Dipraktikkan
6. Cerita

Disingkat:
KaMu Tuh EmaNg Cantik

(Singkatan 'alay' dan maksa, supaya gampang ingatnya) hahaha πŸ˜…

Coba baca 10x, ulangi dan ulangi lagi, DIJAMIN langsung hafal... InsyaAllah πŸ‘Œ

Yuk ah kita bahas satu per satu...


#1. KEBANGGAAN DIRI

Intinya: orang-orang akan mendapatkan kebanggaan ketika menshare konten yang Anda buat.

Maka, buatlah konten yang membuat mereka bangga. Caranya?


Pertama, Bahas Hal-Hal Positif dan Bermanfaat.

Cara termudah membuat konten viral adalah dengan menulis sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang.

Anda bisa memulainya dengan menuliskan:

- kalimat-kalimat renungan
- kata-kata motivasi
- kutipan-kutipan hadits
- ayat-ayat Al-Qur'an

...dan sebagainya.

Gak akan ada yang gak suka. Kecuali teman Anda emang udah sentimentil sama Anda sebelumnya. Hehe


Kedua, Buat Sesuatu yang Baru.

Pikirkan sesuatu yang memang baru, unik, dan "makjleb" bagi pembaca.

Misalnya:

- cerita bergambar
- album foto yang unik
- sketsa tulisan
- workflow konsep

..dan sebagainya.

Yang pasti, selain unik dan baru, semuanya itu harus membuat mereka berkata dalam dirinya: "Gila! Ini keren banget..."

Silakan pikirkan... ^_^


Ketiga, Angkat Topik Organisasi/Kelompok tertentu.

Jika Anda tergabung dalam komunitas, organisasi, atau kelompok tertentu, maka angkatlah sebuah topik yang menjadi value dan tujuan bersama.

Tulislah di sosial media, Facebook misalnya.

Setelah itu Anda lakukan, terlebih dibaca oleh mereka, maka kemungkinan besar mereka akan mensharenya. Kenapa? Karena baginya, itulah yang mereka pikirkan dan rasakan. Sama. Sepemahaman.

Walaupun memang, akan ada orang-orang tertentu yang tidak menyukainya, karena merasa tak sepaman dengannya. Ini konsekwensinya.

Silakan pertimbangkan...


#2. MUDAH DIINGAT

Intinya: mereka akan menshare konten yang mudah diingat.

Konten yang mudah diingat akan selalu populer di khalayak dan bernafas panjang.

Gimana cara buatnya?

Pertama, Buatlah Istilah Baru.

Penggunaan istilah memudahkan mereka dalam menjelaskan ke orang lain.

Kalau Anda menemukan sebuah konsep atau ide tertentu, lalu Anda menamakannya dengan istilah baru, maka orang lain akan semakin mudah mengingat konten Anda sebagai solusi permasalahan mereka.

Contoh:

Saya menggunakan istilah "KOLAM UANG" untuk menamakan List Building.

Saya menggunakan istilah "JARING LABA-LABA" untuk menamakan Workflow Traffic.

Saya menggunakan istilah "Sharing-Sharing Dahulu, Selling-Selling Kemudian", untuk menggambarkan konsep: Giving value dulu, baru jualan.

Kebayang?

Dan itu VIRAL... Terbukti!
Banyak orang tahu dan paham konsep itu setelah Saya menggunakan istilah di atas.


Kedua, Gunakan Gambar yang Mendukung.

Gambar akan mempermudah manusia dalam mencerna isi konten.

Tidak hanya itu, gambar juga akan membuat mereka ingat dengan konten Anda.

Karena itu, sertakan minimal satu gambar yang unik pada konten Anda.

Saya bahkan menjadikan "gambar" sebagai sesuatu wajib Saya post bersamaan dengan tulisan. Tujuannya: mendukung isi tulisan.

Bahkan, beberapa status FB Saya yang pendek-pendek, tapi punya gambar yang "menohok", quote makjleb misalnya, ya viral.

Silakan coba...

Ketiga, Susun Tulisan yang Rapi.

Perhatikan baik-baik, apakah Anda menyadari begitu nyamannya Anda membaca tulisan ini?

walaupun sangat panjang dan berisi 2000+ karakter.

Tanya, kenapa?
Kok bisa?

Jawabannya adalah:

Karena Saya memerhatikan betul format penulisannnya..

Bisa Anda bayangkan jika apa yang Saya share di grup ini menggunakan format seperti ini tanpa ada titik koma tanpa ada paragraf dan alinea baru serta tanpa memerhatikan huruf besar dan huruf kecil di setiap penulisannya bayangin nyaman gak Anda bacanya dan lelah gak matanya tuh kan bener pusing kan nah kan...




Hehehe...

Bisa dirasakan jika semua tulisan Saya berformat seperti itu, dijamin pegel matanya!

Boro-boro mau ngeshare, bacanya aja males... Bener gak? πŸ˜‚


Kebayang ya?

Makanya, perhatikan cara nulis Anda.

Jangan terlalu banyak kata dalam 1 kalimat, jangan juga terlalu banyak kalimat dalam 1 paragraf. Sering-sering aja pencet "enter" di keyboard HP dan Laptop Anda.

Karena semakin ke bawah, semakin sedikit kata yang kita baca.

Kalau paragraf dalam tulisan Anda mengandung banyak kata dan kalimat, pembaca tidak akan mengerti apa isinya. Yang seperti ini tidak enak dibaca.

Semakin mudah dicerna, semakin mudah pula untuk diingat. Berlaku sebaliknya, semakin susah dicerna, semakin susah pula untuk diingat. Think!


#3. TOPIKNYA POPULER

Intinya: orang-orang akan sering menshare konten yang topiknya lagi populer.

Oleh karenanya, buatkah konten-konten yang:

Pertama, Lagi Hot.

Apapun yang lagi jadi trending topik saat itu, maka buatlah konten tersebut.

Masih ingat fenomena "Om Telolet Om"?

Nah, itu contohnya.

Konten tersebut yang gokil abis, khususnya berupa konten video, banyak dishare di jamaah fesbukiyah di linimasa...

Termasuk, fenomena Backgroun warna di FB sekarang. Walaupun itu gak layak share sih, alay soalnya. Hahaha

Tapi poinnya, coba cari topik yang lagi hot, lalu buatlah versi Anda sendiri. Okey?


Kedua, Berita Baru.

Pernah lihat orang yang foto screen shoot bayaran "tagihan listrik" di FB?

Bagi orang yang tahu, tarif listrik baru-baru ini lagi naik. Bagi mereka yang gak tahu, seakan kaget bin kezl, mereka foto tagihannya dan diupload ke Facebook.

Beberapa gambar bahkan viral, termasuk muncul di timeline Saya. Kenapa? Karena itu berita baru yang mengagetkan.


Ketiga, Kabar Heboh / Kontroversi.

Masih ingat fenomena "Flat Earth"?

Ya, fenomena bumi datar sempat meramaikan pergerakan timeline di FB. Kenapa? Karena itu kabar heboh dan kontroversi bagi kita yang selama ini meyakini bahwa bumi itu bulat. Bener gak?

Nah, itu...


#4.  EMOSIONAL

Intinya: orang-orang akan menshare tulisan yang menyentuh hati mereka dan hanyut dalam emosi.

Coba pikirkan, kenapa konten di buku pelajaran SMP, SMA, dan Perkuliahan itu boring alias membosankan banget?

Jawabannya: karena tulisannya textual banget, resmi pisan, gak ada jiwanya. Datar..

Padahal, kalau mau buat konten viral, sebaiknya buat tulisan yang menyentuh emosi dan hati mereka.

Menurut penelitian Okdork yang dilakukan oleh Noah Kagan, emosi yang dominan memengaruhi orang share adalah:

- Kagum (25
- Lucu (17
- Terhibur (15
- Bahagia (14
- Marah (6

Maka, sebelum buat konten, pikirkan 1 emosi yang ingin Anda hadirkan...

Saya pribadi pernah menggunakan satu per satu dari lima emosi dominan di atas.

Hasilnya?
Viral keras... kaya virus. Nyebar kemana-mana.

Bahkan beberapa status Saya dishare lebih dari 10.000+ orang, TANPA IKLAN. Organic reach..

Why?
Ya itu tadi, nyentuh emosi...


Gimana caranya?

Pertama, Buat Konten yang Panjang.

Dari sebuah analisa, tulisan yang memiliki jumlah kata lebih dari 3000 kata, lebih viral hasilnya ketimbang yang cuma dikit aja.

Semakin banyak isinya, semakin banyak sharenya.

Inilah kenapa sebaiknya Anda selalu berusaha membuat konten yang berbobot dan panjang.

Semakin lama orang membaca tulisan Anda, semakin “terikat” mereka dengan kontennya. Catat!


Kedua, Kisah Sukses Pribadi atau Orang Lain

Perasaan pembaca akan timbul kalau konten yang dibaca juga menyiratkan perasaan penulisnya.

Konten berupa kisah sukses biasanya menggabungkan lebih dari satu emosi, yaitu kagum dan bahagia.

Saya sering melakukannya, bahkan selalu melakukannya.

Mungkin Anda pernah baca tulisan tentang dulu Saya berjuang saat sakit dan divonis oleh dokter bahwa kemungkinan hidupnya hanya 20 Anda pun mungkin pernah baca tulisan Saya tentang bagaimana Saya bisa bangkit dari bangkrut.

Cek angka sharenya.. tinggi banget. Kenapa?

Karena Saya mengangkat kisah pribadi. Terbukti! Viraaaal...

Ketiga, Analisa Suatu Topik.

Pernah baca status FB tentang analisa Saya kenapa oleh-oleh kekinian begitu laris di Instagram?

Cek deh, itu viral banget. Kenapa?

Karena Saya memainkan poin ini: menganalisa suatu topik.

Tokcer pisan... Viral....



#5. GAMPANG DIPRAKTIKKAN

Intinya: orang-orang akan menshare konten yang gampang dipraktikkan.

Maka jangan heran, tulisan-tulisan yang cuma teori doang gak akan pernah dapat angka share yang tinggi. Alasannya: susah prakteknya.

Karenanya, inilah yang mesti Anda lakukan:

Pertama, Buat Tulisan yang Masuk Akal, Jangan Ngawang-Ngawang.

Misalnya, Anda buat judul konten: “Rahasia Mendapatkan Omset 100 Miliar per Bulan".

Jumlah ini terlalu besar, Anda tidak bisa membuat langkah demi langkahnya hanya dalam 1 konten.

Mendingan, buat aja: "Rahasia Tembus Omset 100 Juta per Bulan". Ini masih masuk akal, agak enteng dicapai dan gampang dipraktekkan.

Gak usah gede-gede ngejanjiin, simpel-simpel aja, tapi impactfull beneran..


Kedua, Gunakan Tata Bahasa yang Dimengerti Kaum Adam & Hawa (Manusia).

Kebiasaan orang-orang yang ingin terlihat keren, mereka menggunakan istilah-istilah asing keinggris-inggrisan agar terlihat dirinya keren.

Padahal, konten yang bagus adalah yang mudah dimengerti oleh manusia, termasuk pembaca tulisan kita.

Lho, bukan apa-apa, gak semua teman Anda itu paham Bahasa Inggris. Daripada mereka bingung, sederhanakan aja bahasanya..

"Orang pintar membuat segala sesuatunya jadi rumit. Orang cerdas membuat segala sesuatunya jadi mudah..."


Ketiga, Rincikan Step by Stepnya.

Semakin jelas Anda menerangkan setiap langkah, semakin baik. Jangan lewatkan sedikitpun detailnya. Detailkan..

Anda pembaca buku-buku Saya, kemungkinan besar merasakan bagaimana setiao bahasan yang Saya tulis dibuat sedetail mungkin. Hasilnya?

Orang gampang paham, gampang praktek.

Ujung-ujungnya: ngimpact (berdampak).
Lalu viral...

Kebayang ya?
Good..


#6. CERITA

Intinya: orang-orang suka baca cerita, tapi gak semua orang suka berita, apalagi iklan.

Khusus orang-orang Indonesia, sepengamatan Saya, keponya tinggi banget.

Daripada hanya buat konten berupa informasi, mending yang mengandung cerita  agar membuat pembaca peduli.

Cara termudah yaitu dengan menulis dari sudut pandang orang pertama. Seolah-olah Ansa sedang memberikan presentasi di depan umum atau bicara pada mereka.

Contohnya:
Kaya Saya ke Anda ini sekarang..

Dengan memberikan “saya” dan “Anda”, konten Anda akan jadi lebih personal dan pembaca akan jadi lebih peduli.

Kalau Anda belum punya cerita sendiri untuk dibagikan, manfaatkan cerita dari orang lain yang sudah berpengalaman. Jangan maksain...

Sesekali mungkin Anda perlu join kelas Story Telling Saya yang entah kapan dibukanya. Tapi nanti pasti diinfokan di grup ini, untuk memudahkan Anda dalam membuat cerita yang ciamik itu kaya apa...

Kebayang ya?


Demikian ramuan viral yang Saya buat.

Ramuan tersebut berisi prinsip-prinsip penting yang akan memicu proses terjadinya viral dan membuat orang lain membicarakan konten Anda pada teman-temannya.


Action Plan!

Tugas Anda setelah membaca broadcast ini adalah...

"Pilihlah 1 dari 6 poin di atas, lantas buatlah konten edukasi/promosi yang memicu terjadilah viral"

Saya tunggu testimoni Anda.

Anda boleh "tag" akun FB personal atau Fanpage Saya di Facebook.

InsyaAllah Saya akan memantau Anda, para penghuni grup Bukan Baladewa ini... 😁

Saya gak akan nagih PR-nya.

Tapi kalau Anda mengerjakannya, InsyaAllah akan membuat Anda makin jago jualannya. Itulah harapan Saya...

Doakan Saya, semoga bisa terus berbagi tulisan mingguan dengan Anda. Aamiin...


Dewa






POLA PALING NAMPOL
'Rahasia Konten yang Nampol & Nempel'



Rahasia Konten yang Nampol & Nempel!

Pernahkah Anda membaca sebuah status di Facebook...

entah berupa postingan tulisan, gambar, atau video

yang nampol banget bagi Anda, misalnya (dalam hati Anda berkata):

"Gila! Ini gue banget..."
"Lho, kok dia tahu banget isi hati gue.."
"Jleb! Nusuk banget di hati..."

...dan sejenisnya

Pernah?




Dan gak cuma itu...

Eh ternyata isi (konten) status tersebut pun nempel banget di ingatan Anda, sampai-sampai:

keinget-inget terus, kepikiran terus, dan susah lupanya.

Pernah ngalamin? 😊


Kira-kira, apakah hal tersebut terjadi tanpa alasan?

Apakah perasaan yang timbul tersebut benar-benar terjadi begitu saja tanpa sebab?

...atau justru memang ada polanya?

πŸ€” think!


Coba perhatikan dan catat ini baik-baik...


Terlepas Anda mengetahuinya atau tidak,

Bahkan, si pembuat konten menyadarinya atau tidak,

tapi hal tersebut memang benar-benar ada polanya...


Ingat, segala sesuatu pasti ada polanya.
"Sukses berpola, gagal berpola"

Termasuk, cara buat konten yang nampol & nempel, ADA POLANYA.

Mau tahu apa dan bagaimana polanya?


😱 MAU.....!!
(teriak seseorang dalam hatinya)







Ini dia polanya:

SUCCESs (Simple, Unexpected, Concrete, Credible, Emotional, Stories)

Pola ini telah ditemukan oleh 2 orang bersaudara yang bernama Chip & Dan Heath dalam bukunya berjudul: "Made To Stick"


Ingat, sukses berpola, gagal berpola.

Dan pola paling sukses membuat konten yang nampol & nempel adalah "SUCCESs"

(makin dibaca, makin diingat, makin paham polanya, InsyaAllah...)



Yuk kita bahas satu per satu..

#1. SIMPLE

Intinya, buatlah konten yang sederhana. Apa intinya, apa pesannya.

Supaya pesan yang kita sampaikan mudah diingat, tentunya pesan tersebut harus mudah dimengerti terlebih dahulu.

Dan cara terpraktis agar mudah dimengerti oleh pembaca adalah membuatnya jadi sederhana.

Misalnya, ketika Saya menjelaskan strategi "Jab, Jab, Jab, Hook" dalam membangun personal branding di internet,

maka bagi Anda yang baru mendengar istilah tersebut, bisa dipastikan akan kebingungan maksudnya apa. Betul?

Tapi berbeda cerita ketika Saya menyampaikannya dengan cara yang lebih sederhana. Misalkan:

"Sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian"

atau

"Kasih makan ikan dahulu, baru pancing kemudian"

Hal tersebut dilakukan untuk menjelaskan pentingnya giving value (berbagi manfaat) dulu sebelum berjualan.


Gimana, kerasa bedanya?

Itulah maksudnya.
Sederhanakaah pesannya.

Jangan gunakan bahasa planet atau bahasa monyet yang tidak dimengerti oleh manusia.

Berusahalah menempatkan di posisi pembaca dan penerima pesan:

"Apakah yang Saya sampaikan ini bakal cukup jelas dan simpel untuk dia?”

Ingat, tugas kita adalah membuat orang lain pintar, bukan menunjukkan kepintaran kita. Sombong banget lu...


Dalam konteks copywriting, pola simple ini akan berwujud: HARD SELL.

Apakah boleh?

Gak apa-apa, boleh-boleh saja, asalkan targeting Anda udah bener ngebidik orang-orang yang butuh/kepengen beli produk,

atau market Anda udah "HOT" dan siap dijualin.

Kebayaaaaaaaang?

Okey, sip...



#2. UNEXPECTED

Intinya, buatlah konten yang tidak mudah ditebak oleh pembaca. Berikanlah kejutan, ubah alurnya, jangan gitu-gitu aja.

Dengan pesan yang tidak mudah ditebak, maka seseorang akan mudah terkejut.

Ketika seseorang terkejut, maka dia akan memberikan perhatian. Karena ketika mereka terkejut, mereka akan memfokuskan diri terhadap sesuatu dan mengabaikan hal lainnya. Dan cara terbaik untuk menciptakan kejutan adalah dengan “merusak pola” yang ada dalam suatu cerita.

Inilah pola yang sering Saya gunakan dalam membuat status di FB, misalnya status ini:

https://www.facebook.com/groups/klubjagojualan/permalink/1838731986376249/

Dan ini:

https://www.facebook.com/groups/klubjagojualan/permalink/1900253666890747/

Juga ini:

https://www.facebook.com/groups/klubjagojualan/permalink/1901099653472815/

---
Note:
Anda perlu join di Grup Jago Jualan dulu sebelum bisa membuka link di atas. Klik disini: http://bit.ly/belajarjagojualan
---

Yang perlu Anda catat adalah...

Hal yang men gejutkan tidak akan bertahan lama. Karenanya, untuk membuat pesan tersebut diingat dalam waktu yang lama (nempel), Anda harus membuat orang tersebut tertarik dan penasaran.

Maka giringlah kalimat demi kalimat dalam paragraf yang Anda buat dengan kata-kata yang membuat orang penasaran.

Ini penting... karena rasa penasaran akan membuat perasaan kita semakin menggantung dan mengingat-ingat pesan tersebut, seperti halnya trailer film box office yang akan tayang di Bioskop...

Kebayang?

Alhamdulillah...



#3. CONCRETE

Intinya, buatlah konten yang gampang diindera. Konkrit, gak abstrak.

Suatu pesan akan susah dipahami jika kita menggunakan bahasa yang abstrak. Dan akan mudah dipahami jika kita menggunakan bahasa yang kongkrit, nyata.


Misalnya, ketimbang Anda bilang:

"banyak orang sudah join dalam course ini dan merasakan manfaatnya"

mendingan sebut:

"1350 internet marketer sudah join dalam course ini dan merasakan manfaatnya"


Bedanya apa?

Perhatikan saja sendiri, bedanya apa. Itulah yang dimaksud dengan konkrit, spesifik, gak abstrak.


Termasuk, ketika Anda menyebutkan manfaat dari produk Anda.

Misalnya, daripada bilang:

"Anda bisa turunkan berat badan dengan cepat dan mudah"

mendingan bilang:

"Anda bisa turunkan berat badan 10 kg dalam waktu 3 bulan bahkan lebih cepat tanpa harus diet ketat"

Makin kebayang?
Terasa bedanya?

Yap, bagus...

Hal tersebut akan lebih nampol dan nempel di ingatan pembaca ketimbang nyebut sesuatu yang abstrak, ambigu, gak jelas...


Nah, itulah maksudnya...

---
Disclaimer:
Contoh yang kedua kalau dipake untuk iklan di Facebook, kemungkinan besar tidak akan lolos aturan FB dan bakal kena AME. Hati-hati, itu hanya contoh doang πŸ˜…πŸ˜‚ hehe
---



#4. CREDIBLE

Intinya, buatlah konten dapat dipercaya. Gunakan authority, atau kutip perkataan para ahli atau institusi yang punya authority.

Suatu pesan akan lebih mudah dipercaya jika orang yang menyampaikannya adalah seseorang yang memiliki kredibilitas di bidang tersebut.

Itulah kenapa...

Resep obat dari dokter akan lebih dipercaya dibandingkan resep dari montir.

Nasehat dari ustadz akan lebih didengar dibandingkan nasehat dari bajingan.

Saran dari mentor yang sukses akan lebih dipraktekkan dibandingkan saran dari mentor yang gagal.


Dan itulah alasannya...

Kenapa orang yang followernya banyak akan lebih didengar dibandingkan yang followernya sedikit...

Kenapa para artis di Instagram dengan mudahnya menjual makanan khas kota-kota di Indonesia..

Kenapa para internet marketer sukses dengan mudahnya menjual tools atau course yang berhubungan dengan internet marketing...


Pahaaaaam...?

Yap, bagus...


Tinggal pertanyaannya, bagaimana seandainya jika kita tidak kredibel dan tidak punya authority?

Maka solusinya...

gunakan kredibilitas/authority seseorang atau lembaga tertentu yang credible dalam menyampaikan pesan tersebut.

Inilah fenomena Endorse.

Orang-orang rela bayar mahal "seseorang" yang punya kredibilitas dan authority di bidangnya. Kenapa?

Karena yang mereka beli adalah kredibilitas si endorser tersebut, bukan semata-mata bayar orangnya, tapi sesuatu yang besar di balik nama orang tersebut (kredibitasnya).

Pahaaaaaaam...?

Good...



#5. EMOTION

Intinya, buatlah konten yang emosional.

Lebih jelasnya, Anda bisa baca kembali broadcast Saya sebelumnya tentang: ramuan viral.

Baca ulang, sampai paham, sampai ngerti.

Mau contoh?

Baca status ini:

https://www.facebook.com/groups/klubjagojualan/permalink/1758752724374176/

Rasakan getaran emosinya...
Rasakan... Rasakan...

Ini juga:

https://www.facebook.com/groups/klubjagojualan/permalink/1640331346216315/

Dan ini:

https://www.facebook.com/groups/109438006059782/permalink/390451737958406/

Rasakan emosinya.. rasakan...

Status tersebut semuanya ditulis menggunakan poin emosi, yang dikemas dalam bentuk cerita..


#6. STORIES

Intinya, konten yang Anda buat harus dikemas dalam bentuk cerita, yang dapat memberikan solusi atau inspirasi.

Gini deh, coba Saya tanya...

Berapa banyak dongeng masa kecil yang masih Anda ingat?

Jika Saya meminta Anda untuk menyebutkan sal ah satunya, pastinya Anda dapat menceritrakannya dengan baik kepada Saya, seperti kisah si kancil, sangkuriang, putri salju, dll. Betul?

Tapi coba cek deh..

Berapa banyak penjelasan mata pelajaran di kelas SD yang masih Anda ingat?

Saya yakin walaupun hanya menyuruh Anda untuk menjelaskan salah satunya, Anda kemungkinan besar tidak akan ingat. Kenapa?

Karena pada kenyataannya manusia akan lebih mengingat lebih baik cerita daripada data.

Artinya, ketika Anda ingin menyampaikan sebuah pesan, entah itu konten edukasi atau copywriting jualan,

walaupun ada datanya, tapi sampaikanlah dalam bentuk cerita. Tujuannya apa?

Supaya lebih nampol dan nempel di benak pembaca. Okey?



Itulah 6 pola paling nampol yang bisa Anda gunakan saat membuat konten di Facebook atau Blog pribadi Anda.

Saya yakin, setelah Anda membacanya berulang-ulang sampai paham,

maka Anda akan makin tercerahkan dengan adanya broadcast ini...


Action Plan!

Sama seperti sebelumnya, tugas Anda setelah membaca broadcast ini adalah...

"Pilihlah 1 dari 6 poin di atas, lantas buatlah konten (status FB atau artikel Blog) yang nampol &  nempel di benak pembaca..."

Lihat hasilnya.
Ukur selalu. Evaluasi. Coba lagi..


Terus coba, sampai bisa, sampai menghasilkan. Okeeeey?




Sekali lagi, Saya gak akan nagih PR-nya.

Tapi kalau Anda mengerjakannya, InsyaAllah akan membuat Anda makin jago jualannya.

Semoga kita dijauhkan dari ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat dan tidak dipraktekkan. Aaamiin...

Karena di luar sana, banyak banget lho "kolektor ilmu" yang cuma ngoleksi ilmu doang, praktek mah kagak.... 😊


Tenang.. orang itu bukan Anda.

....kecuali emang ngerasa. πŸ˜‚


Maka berdoalah kepada Allah agar dijauhkan dari sifat buruk tersebut.



Dewa


P.S.

Tadinya Saya gak mau jualan di brodcast ini. Tapi sayang banget eh.... jadi sekalian aja deh.

Begini... course http://MahirCopywriting.com sekarang udah dibuka terus-terusan, gak buka tutup lagi. Tapi... harganya lumayan mahal, yakni Rp 949.000.

Untungnya Anda baca ini dan join di grup ini!

Maka silakan gunakan kupon: "BUKANBALADEWA" untuk dapatkan diskon Rp 500.000,-

Hanya berlaku sampai jam 24.00 WIB malam ini. Catat baik-baik.


Kalau Anda, Daftar, alhamdulillah...
Kalau enggak, Daftar, gak apa-apa...

Saya gak rugi.

Tapi Anda rugi banget karena melewatkan diskon besar yang langka dan sulit terulang.

Silakan dipikirkan 😁

P.P.S.

Kalau pengen lebih murah, baca aja buku Easy Copywriting. Cari di http://billionairestore.co.id.

Lihat-lihat dulu aja..


---

Catatan penting:

Supaya Saya tahu bahwa Anda sudah membaca tulisan ini, silakan screen shoot salah satu bagian favorit Anda dan post di Facebook.

Bila perlu, silakan tag akun FB Saya. Kalau beruntung, namanya akan Saya munculkan di timeline pribadi. Lumayan, dibaca 100.000+ followers, kali aja followers Anda nambah





...dan rezeki Anda kedepannya makin bertambah πŸ‘Œ aamiin


Sampai jumpa di broadcast WhatsApp selanjutnyaπŸ™



PSIKOLOGI PERSUASI
Cara Mempengaruhi Audiens Anda di social media 





Mendengar bahwa produk atau waktu promonya tersebut akan habis.

Maka untuk menggunakan kunci Scarcity ini dalam berpromosi di sosial media adalah:

- Berikan Diskon, Hadiah, Bonus, Voucher khusus dengan batas waktu tertentu

- Kasih penawaran dengan jumlah stok atau jumlah produknya

Anda bisa mainkan kelangkaan di 2 poin, yakni waktu dan jumlah produk.

Silakan Anda susun sedemikian rupa strateginya agar promo tersebut langsung direspon banyak orang khususnya audience Anda. Sip? Mantap!



Keempat, COMMITMENT & CONSISTENCY.

alias: Komitmen & Konsistensi.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi jika sebelumnya sudah membuat komitmen awal yang kecil dan tidak berat.

Jadi kita ini sebagai manusia cenderung berpola dan keras kepala untuk sesuatu yang telah mereka yakini, benar atau salah.

Sekali ada isu tertentu yang sudah terprogram di pikiran bawah sadar, mereka akan bergerak, action, berjalan lurus sesuai isu tersebut.

Itulah kenapa ketika mau memberikan sesuatu atau merilis produk tertentu, biasanya Saya mengawalinya dengan pertanyaan sederhana, misalnya:

"Cung siapa yang mau ebook terbaru Saya. Komen MAU di komen ya!"

"Hayoo siapa lagi yang kepengen dijeblosin ke kelas online gratis Saya, cuung..."

"Baru nemu tool gokil nih. Mau?"

...dan sejenisnya.

Intinya, audience dibuat "MAU" dulu. Soal beli atau enggak, itu nomor sekian.

Tujuan dipancing-pancing begitu adalah memunculkan hukum komitmen dan konsisten ini. Sejauh yang Saya lakukan, cukup berhasil dan terbukti efektif. Baik di bisnis buku, course, hijab, dan properti. Silakan Anda coba..

Contoh ide lainnya dalam memuculkan commitment & consistency ini adalah dengan melakukan:

- Pertanyaan Yes-Set
- Pernyataan Yes-Set
- Cukup masukkan nama + email Anda
- Suruh like dan komen, sebelum share
- Suruh share, sebelum beli
- Interkasi dulu dengan audience, “Cung.."
- Jual murah dulu, baru yang mahal

... dan lain-lain.

Intinya, kalau seseorang udah komitmen dengan hal yang kecil, maka dia akan konsisten untuk melakukannya lagi bahkan mengambil tindakan yang lebih besar.

Udah, cobain aja, jangan banyak mikir! πŸ˜…



Kelima, LIKING.

alias: rasa suka.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi oleh seseorang yang mereka suka.

Jadi, ketika audience Anda udah merasa “klik” dengan Anda, ikatan kuat udah terjalin, maka mereka akan dengan mudah jatuh ke pelukan Anda. Mereka akan respek dengan Call To Action Anda.

Cialdini dalam buku The Pshycology of Persuasion bilang:

"Orang akan lebih mudah berkata YA kepada mereka yang sudah kenal dan suka"

Karenanya, kunci penerapan Liking dalam sosial media adalah:

- Jadi orang yang nyenengin, jangan nyebelin

- Sering komen di status orang dengan memberikan pujian, sanjungan, apresiasi, atau komentar positif lainnya

- Jangan mendebat status mereka. Kalau gak suka, diem aja. Jangan komen

- Jangan pelit like atau lope-lope, khususnya di Facebook

- Berempatilah pada mereka yang terkena musibah atau masalah

- Sesekali endorse artis. Khususnya artis yang sesuai dengan produk dan target market Anda

Kebayang ya?
Alhamdulillah...



Keemam, SOCIAL PROOF.

alias: Bukti Sosial.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi jika ada jumlah banyak sebagai acuan.

Kalau Saya cek di Wikipedia, Social Proof adalah fenomena psikologis di mana orang menganggap tindakan orang lain dalam upaya untuk mencerminkan perilaku yang benar untuk situasi tertentu dimana situasi itu bisa benar bisa juga salah.

Itulah kenapa toko yang rame dan banyak pengunjung lebih tertarik untuk kita kunjungi ketimbang yang sepi. Itu pula yang menyebabkan produk-produk berstempel "Best Seller" lebih diincar market ketimbang yang biasa-biasa aja. Kebayang ya?

"Orang akan LEBIH PERCAYA apa kata orang, bukan apa kata PENJUAL..."

Karenanya, untuk menggunakan social proof di sosial media, lakukanlah hal ini:

- Sebutkan berapa banyak orang yang telah menggunakan atau membeli produk Anda

- Tunjukkan sebanyak mungkin testimoni

- Sampaikanlah informasi terkait data dan statistik produk yang Anda jual

- Sematkan kata Best Seller atau Produk Terlaris pada produk yang benar-benar laris dipasaran

- Gunakan kalimat: “Telah Terjual Sebanyak…”, “Telah Dibeli Oleh….”, “Telah Digunakan…”, “Telah Didownload…”


Kebayang ya?
Ih, pinter deh... πŸ€£πŸ‘πŸ»




Demikian 6 kunci persuasi yang bisa Anda gunakan untuk memengaruhi audience Anda di sosial media. ✍🏻

Silakan baca, pahami, dalami, dan praktikkan segera dalam bisnis Anda.

Jangan ditunda-tunda, entar keburu lupa. Jangan dinanti-nanti, entar keburu mati.


Sekian dari dari Saya, semoga bermanfaat ☺


Dewa


NB:
Dan untuk memastikan agar manfaat dari broadcast WhatsApp ini makin tersebar,

maka jika tidak keberatan, atau bahasa lainnya: sekiranya Anda gak pelit,

silakan share link http://dewaekaprayoga.com/wa di sosial media Anda, Facebook misalnya.

Kali aja teman Anda membutuhkan ilmunya. Toh gak ada ruginya berbagi. Soal rezeki, serahkan pada sang ilahi...

Semoga Allah memberikan keberkahan dan keberlimpahan pada mereka yang gemar berbagi. Aamiin....

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya"



Pamit undur diri πŸ™



START WITH WHY
'Satu Hal Penting yang Menggerakkan Orang Untuk Bertindak'



Satu Hal Penting yang Menggerakkan Orang untuk Bertindak

Simon Sinek, dalam bukunya yang berjudul 'Start with Why' selalu menekankan:

"Untuk memengaruhi orang secara maksimal, mulailah dari WHY"

Maksudnya? πŸ€”



Begini..

Disadari atau tidak, banyak orang ketika melakukan sesuatu hanya fokus pada WHAT (apa) dan HOW (bagaimana), bukan pada WHY (kenapa).

Padahal, untuk mendapatkan hasil maksimal, faktor "why" nya kudu kuat.

Misalnya, katakanlah ada seorang sahabat yang berhasil mendapatkan penghasilan Rp 1 miliar per bulan. Biasanya, sebagai manusia normal, kita cenderung kepo dan bertanya, "Wih, gimana ya caranya?". Bener gak?


Coba Anda perhatikan ini baik-baik...

Kebanyakan dari kita langsung mencari tahu HOW nya (caranya) ketimbang WHY nya (alasannya).

Yuk ubah cara berpikirnya, misalnya:

"Apa ya yang membuat dia bisa seperti itu?"
"Kenapa ya dia melakukan itu?"
"Kenapa ya dia melakukannya se-GILA itu?"
"Kenapa ya dia kok bisa konsisten dan seistiqomah itu?"

Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Selalu berpikir: "KENAPA", start with why...

Kebayang?


Sekarang, yuk kita bicara soal jualan...

Coba Anda pikirkan, apakah Anda sudah memiliki jawaban yang kuat atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Kenapa Anda memutuskan jualan?
2. Kenapa Anda memilih produk itu?
3. Kenapa Anda jualan produk itu setiap hari?
4. Kenapa Anda gak malu jualan?
5. Kenapa Anda gak takut ditolak orang?
6. Kenapa Anda gak peduli dengan cibiran orang?
7. Kenapa Anda ngotot jualannya?
8. Kenapa Anda istiqomah melakukannya?

Kenapa...?
Kenapa...?
Kenapa...?

Gimana, udah punya jawabannya?


Coba tuliskan ulang di kertas atau note Anda, jangan cuma di pikiran dan hati aja...

✍🏻✍🏻✍🏻

Karena disadari atau tidak, jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan energi tersendiri saat kita melakukannya.


Alasan itulah yang akan membuat kita bersemangat untuk mencapai target-target di kehidupan...

Alasan itulah yang akan membuat kita bertahan disaat adanya ujian, cibiran, cacian, dan makian..

Alasan itulah yang akan membuat kita berjuang keras untuk melakukan yang terbaik setiap harinya..


Kalau WHY nya udah jelas dan kuat, solusi  akan hadir dengan sendirinya...


Kenapa banyak orang baperan?
Karena WHY nya gak jelas...

Kenap banyak orang menyerah & putus asa?
Karena WHY nya gak jelas...

Kenapa orang hidupnya gitu-gitu aja?
Karena WHY nya gak jelas...

Gak mau kan hidup cuma gitu-gitu aja?
tak ada kemajuan, tak ada pertumbuhan...

Karenanya: mulailah membangun kehidupan Anda dengan miliki alasan yang jelas & kuat.

Okey?

Ingat..

Setiap orang tahu apa yang mereka lakukan... (what)

Beberapa orang tahu bagaimana mereka melakukannya... (how)

TAPI hanya sedikit orang yang tahu mengapa mereka melakukannya... (why)


Semoga Anda termasuk golongan sedikit orang yang tahu kenapa melakukannya.

Sekian dari Saya, Dewa Eka Prayoga.


P.S.
By the way, START WITH WHY ini tak hanya berlaku di kehidupan, tapi juga bisa diterapkan di penjualan...

Ya, saat berjualan, jangan cuma fokus menjelaskan WHAT (fitur) nya saja, tapi tekankanlah faktor WHY nya (alasan & manfaatnya)...

Misalnya:

Kenapa harus beli produkmu?
Kenapa harus percaya omonganmu?
Kenapa harus beli darimu?
Kenapa harus beli banyak?
Kenapa harus beli sekarang?
Kenapa harus beli lagi?

Kenapa....?
Kenapa....?
Kenapa....?

Anda mesti tahu jawaban atas pertanyaan tersebut, sebelum orang lain memutuskan untuk membeli produk yang Anda jual.

Bayangkan, kalau Anda sendiri aja gak tahu apa alasannya, apalagi orang lain.

Maka pantes kalau misalkan jualan gak laku-laku, atau omsetnya cuma segitu-gitu mulu..

#tepukjidat πŸ™ˆ

Bisa jadi bukan salah di what (fitur) nya, tapi salah di why (alasan & manfaat) nya..

Karenanya...

PR Anda sekarang, selain menjawab pertanyaan WHY untuk diri Anda sendiri, juga mendesain jawaban WHY untuk produk yang sedang Anda jual, diantaranya:

- Kenapa orang lain harus beli produkmu?
- Kenapa orang lain harus percaya omonganmu?
- Kenapa orang lain harus beli darimu?
- Kenapa orang harus beli banyak?
- Kenapa orang harus beli sekarang?
- Kenapa orang harus beli lagi?

Juga:

- Kenapa orang lain tidak beli produkmu?
- Kenapa orang lain tidak percaya omonganmu?
- Kenapa orang lain tidak beli darimu?
- Kenapa orang tidak beli banyak?
- Kenapa orang tidak beli sekarang?
- Kenapa orang tidak beli lagi?

Ayo analisa. Temukan jawabannya.

Tulis sebanyak mungkin.

Pilihlah 3 alasan terkuat dari masing-masing jawaban tersebut. Dan jadikan itu add value Anda saat berjualan.


Selamat berpikir. πŸ€”


-P.P.S.*
Boleh discreenshoot bagian yang paling disukai dan post FB Anda, sertakan link: http://dewaekaprayoga.com/wa

Kalau mau tag di Instagram @dewaekaprayoga, boleh juga kok.

Semoga bermanfaat... πŸ™



PILAR BISNIS ONLINE
Bagaimana Cara Mengoptimasi Bisnis Online yang Anda Jalankan




Saya tidak tahu bisnis Anda apa, tapi Saya meyakini bahwa jika Anda ingin mendapatkan hasil optimal dari bisnis yang Anda jalankan, kuasailah 3 pilar berikut ini:

1. List
2. Copy
3. Offer

Yuk kita bisa bahas satu per satu...


Pertama, LIST.

List bicara tentang siapa audience atau target market bisnis Anda. Dimana mereka ngumpul, apa kebiasaannya, apa minatnya, berapa usianya, dst.

List yang baik adalah MILIK SENDIRI, seperti List Email, Nomor Handphone, dan Pixel.

Karenanya, milikilah list tersebut. Kuasailah bagaimana cara mengumpulkannya, mengelolanya, dan memfunnelnya sampai pada produk yang Anda tawarkan.

Belajarlah ilmu LIST BUILDING, entah itu di Email, WhatsApp, atau Facebook Ads.

Karena di media tersebutlah Anda bisa memiliki list milik sendiri.

Bagaimana dengan Instagram?
Bagaimana dengan Facebook Personal?
Bagaimana dengan Channel Telegram?

Jawab:
Itu semua adalah list milik orang lain.

Artinya, Anda tidak bisa ambil data mereka. Anda cuma 'numpang' di media orang lain. Jadi kalau misal ada pemblokiran atau masalah lainnya, itu konsekwensinya.

Karenanya, saran Saya, mulailah fokus membangun list milik Anda sendiri.

Kapan?
Sekarang. Dan seterusnya...



Kedua, COPY.

Copy bicara tentang bagaimana cara Anda menawarkan produk yang Anda jual pada list yang Anda miliki. Dapat berupa tulisan, image, video, layout, dll,

Copy yang bagus memiliki konversi yang tinggi, alias menghasilkan penjualan. Dan untuk membuat copy yang bagus, Anda perlu pahami karakteristik dan seluk beluk target market produk tersebut. Karena dari situlah copy dibuat.

Belajarlah ilmu copywriting, di buku Easy Copywriting, dan bisa Anda pesan di http://billionairestore.co.id

Belajarlah cara membuat cerita (story telling) yang menarik..

Belajarlah cara membuat video marketing yang bagus..

Belajarlah cara membuat desain promo yang keren..

Pokoknya: pelajari semuanya.

Kalau gak sanggup pelajari semuanya, rekrutlah orang yang ahli di bidangnya.

Udah, gitu aja, sesimpel itu.


Ketiga, OFFER.

Offer bicara tentang apa sebenarnya produk yang Anda jual. Misalnya: barang atau jasa.

Offer yang baik muncul atas dasar pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan market.

Karenanya, jangan asal buat buat. Sekali lagi, jangan asal buat produk.

Jangan egois. Jangan ego sentris.

Buatlah produk yang benar-benar market butuhkan, bukan yang 'menurut Anda' market butuhkan. Beda...

Ada risetnya dulu. Ada surveinya dulu. Ada proses mikirnya dulu. Gak sembarangan...



Sekarang, mari kita berandai-andai...

Pertama,
Seandainya list + copynya bagus, tapi offernya jelek, apa yang akan terjadi?

Ya, sulit banget terjadi konversi penjualan disebabkan bawaan produknya emang jelek. Wajar, wong gak layak jual. Kalaupun misakan terjadi penjualan, akan muncul kekecewaan. Gak repeat order deh... Kebayang?

Kedua,
Seandainya copy + offernya bagus, tapi listnya gak targeted, apa yang akan terjadi?

Ya, susah banget jualnya. Ya iyalah, wong mereka gak butuh kok. Salah narget...

Ibarat kata jualan produk Hijab dengan angle akhwat tapi bidiknya cowok, jomblo pula, ya gatot (gagal total). Boncoss...


Ketiga,
Seandainga list + offernya bagus, tapi copynya jelek, apa yang akan terjadi?

Ya, orang gak ada nafsu dan urgensi untuk beli, walaupun bisa jadi mereka tertarik. Terlalu biasa copynya...

Pahaaaaaam....??

Oleh karenanya...

Jika Anda ingin mengoptimasi bisnis online Anda, maka perhatikan 3 pilar ini baik-baik. Optimasi ketiganya.. semuanya.

Listnya harus targeted...
Copynya harus ciamik...
Offernya harus bagus...

Tentunya, saat melakukan itu semua, Anda harus mengukurnya.

Tes.
Ukur.
Tes.
Ukur.
Tes.
Ukur.

Baca datanya.
Perhatikan polanya.

Dari situ nanti Anda bakal tahu, mana pilar-pilar yang bisa Anda optimasi.

Kebayang ya?
Alhamdulillah...

Langsung praktek ya... Mainkan!

Semoga bermanfaat. πŸ‘Œ


Dewa

NB:
Belum ikut pre-order buku terbaru dari Billionaire Store?

Yuk ah langsung menuju link http://jualanlarisdarigoogle.com

Mumpung harganya lagi
murah banget, mending ikutan pre-order sekarang, sebelum harganya naik dan kelupaan



MENTAL MISKIN
3 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari





Coba lihat diri Anda dan tanyakan...

Seberapa serius Anda ingin menjadi pribadi yang sukses?

Seberapa serius Anda ingin menjadi pribadi yang kaya?

Seberapa serius Anda ingin menjadi pribadi yang sukses dan kaya?

Pernahkah Anda memikirkannya...? Bagaimana jawabannya?

Yakin, beneran serius?
Apa buktinya?

Baiklah, lupakan pertanyaan di atas, cukup Anda memikirkannya seorang diri. Anda tidak harus menunjukkan keseriusan Anda pada Saya, buktikan saja hasilnya... Oke?


Sekarang, coba pikirkan baik-baik...

Disadari atau tidak, banyak orang di luar sana yang ingin sukses dan kaya, tapi mereka hanya fokus pada 'bagaimana caranya', bukan 'bagaimana seharusnya'.

Imbasnya, yang mereka pikirkan hanya sekadar mencari tahu strategi dan teknisnya saja, tanpa membiasakan diri dengan hal-hal positif yang akan membentuknya menjadi pribadi sukses & kaya. Maksudnya?

Mereka sibuk mengasah skillnya, tapi lupa membentuk attitudenya...

Mereka sibuk membangun network yang luas, tapi lupa memperbaiki integritasnya...

Mereka sibuk belajar ilmu-ilmu teknis, tapi lupa belajar mindset-mindset seorang pebisnis...

Jika tidak segera diperbaiki, maka sulit rasanya kita benar-benar bisa menjadi orang sukses & kaya.


Lho ini bukan ngedoain, tapi ngingetin... karena ini bicara soal MENTAL.

Dimana dalam proses pembentukannya, gak akan selesai hanya dalam waktu satu hari, tapi harus membiasakan diri...

Misalnya:

Pas jatuh, gak terpuruk begitu dalam...
Pas bangkrut, gak usah nangis bombai...
Pas gak punya duit, gak minta belas kasihan...
Pas dicibir, gak baperan...

...dan hal-hal buruk lainnya.

Berat memang, (lagi-lagi) karena ini masalah mental.

Itulah alasan kenapa Saya ingin membahasnya pada episode kali ini... Yuk ah kita mulai!


Setidaknya, ada 3 kebiasaan buruk yang mesti kita hindari:

Pertama, MINTA-MINTA.

Kebiasaan buruk ini sering tidak kita sadari melekat dalam diri dan pribadi kita.

Misalnya:
- Minta diskon
- Minta bonus
- Minta gratisan
- Minta-minta pokoknya...

Mental seperti ini mesti dibuang jauh-jauh. Ini busuk! Dan emang gak baik...

Selain gak menghargai jerih payah penjual, juga secara tidak sadar kita sedang merendahkan diri kita sendiri...

Kalaupun kere, jangan pertontonkan kerenya kita sama orang dengan cara ngarep-ngarep & minta-minta. Saraf malu mesti ada!

Ingat, kaya itu mentalitas, tidak punya uang hanya kondisi sementara.

Daripada minta-minta sama manusia, mendingan mintanya sama Allah saja. Minta dimampukan untuk beli... Dicukupkan rezeki... Diberkahi...

Kuncinya: kalau diberi, terima. Kalau gak diberi, jangan minta-minta.

Sekali lagi, cukup mintanya sama Allah aja... Ke manusia mah jangan.

Sebaliknya, untuk menghilangkan mental ini, GEMARLAH BERBAGI. Dalam bentuk apapun...

Karena berbagi gak hanya dalam bentuk uang, tapi juga bisa dalam bentuk tenaga, waktu, dan ilmu.

Makanya, sering-seringlah sharing di sosial media. Apapun bentuknya. Jangan sampai nih, udah miskin, pelit pula. Miskin kuadrat! Amit-amit... Naudzubillahi min dzalik!



Kedua, NUNDA-NUNDA.

Kebiasaan buruk selanjutnya adalah nunda-nunda.

"Ah, nanti aja deh..."
"Ah, besok aja deh..."

Mikirnya selalu begini, "Kalau bisa dikerjakan besok, ngapain harus sekarang".

Padahal harusnya mikir gini: "Kalau bisa dikerjakan sekarang, ngapain ditunda besok"

Orang yang suka nunda-nunda ini seakan punya hubungan akrab sama malaikat izroil.

Ya, seakan mereka tahu bahwa usianya bakal panjang, jadi ngelakuin sesuatunya nanti aja, karena masih ada umur ini...

Padahal aslinya ajal dan kematian itu misteri. Gak ada yang tahu...

Jadi, sebisa mungkin, jika ada kebaikan yang bisa lakukan hari ini, sekarang juga, maka jangan ditunda.,

Ingat, jangan ditunda-tunda, entar keburu lupa. Jangan dinanti-nanti, entar keburu mati. Camkan itu!



Ketiga, TAPI-TAPI.

Kebiasaan terakhir yang mesti kita hindari adalah ber-TAPI-TAPI.

Ya, banyak alasan.

"Tapi kan..."
"Tapi kan..."
"Tapi kan..."

Wis! Pokoknya kata "tapi" ini harus dibuang jauh-jauh dari pikiran kita.

Ojo keakehan alesan!
Karena semua alasan itu benar...

Ya, benar-benar membuatmu menjadi semakin BERMENTAL MISKIN!

"Tapi kan Saya mah gaptek..."

Komen: Yaudah, kalau emang gaptek, gak usah bangga... Belajar!

"Tapi kan Saya gak punya modal..."

Komen: Allah itu udah ngasih kita otak buat mikir. Itulah bedanya kita sama hewan. Maka kalau merasa gak punya modal uang, mikir! Pasti ada jalan...

"Tapi kan Saya takut gagal..."

Komen: Lha, darimana kamu tahu bahwa kamu akan gagal, sementara kamu belum mencobanya? Aneh...

"Tapi kan Saya takut miskin..."

Komen: Halah, ngomong takut miskin, emang pernah kaya?

...dan seterusnya


Ayo kawan-kawan...

Apapun kondisi kita saat ini, milikilah mental kaya: gemar berbagi, lakukan sekarang juga, komitmen tanpa kompromi.

Dan buang jauh-jauh mental miskin: minta-minta, nanti-nanti, tapi-tapi.


Ingat...

Kaya atau belum kaya, miliki mental kaya. Itu lebih penting daripada kekayaan itu sendiri.

Semoga bermanfaat.
Silakan share jika serasa bermanfaat.


Dewa

NB:
Info Produk yang Direkomendasikan:

1. CSO KIT. Silakan akses di csokit.com 3500+ orang udah pake, tinggal Anda.

2. Buku Jualan Laris dari Google. Silakan pre-order di jualanlarisdarigoogle.com Diskon akan hilang!

2. Mentoring Funneling. Silakan daftar di http://disini.pw/wa/MentoringFunneling Semoga masih bisa.


Catatan:
O ya, orang bermental miskin, ketika diberitahu tips-tips kaya seperti ini, termasuk produk-produk yang layak dimiliki, biasanya dia malah merasa terintimidasi. Mestinya kan ia merasa terinspirasi dan berterimakasih. Anda yang mana? ^_^

Kalau bermental kaya, pastinya gemar berbagi dong...

Share link http://dewaekaprayoga.com/wa di sosial media Anda. Ajak teman-temannya join juga. GRATIS!



FACEBOOK OBJECTIVE

Kenapa Iklan Facebook Anda Gagal dan Bagaimana Seharusnya?



Banyak orang chat Saya dan bertanya:

"Kang, status Saya like & komennya udah banyak, tapi kok gak ada yang beli ya?"

"Terus kang, pas sharenya udah banyak, eh yang beli tetap aja dikit..."

"Anehnya kang, kadang status yang adem-adem ayem, alias sepi komen & share, yang beli malah banyak. Kok bisa ya?"

...dan sejenisnya.

Pertanyaan seperti itu kerapkali ditanyakan pada Saya, khususnya datang dari member course premium. Apakah Anda juga pernah menanyakan hal demikian?

Untuk menanggapi pertanyaan tersebut, Saya share jawabannya disini aja ya... Okey?


Jadi gini...

Yang harus Anda pahami, setiap respon (like, komen, share) teman-teman kita di Facebook BUKAN menunjukkan ketertarikan mereka pada produk yang kita jual.

Kenapa?

Karena 'state' (kondisi hati & pikiran) yang dirasakan audience di setiap respon tersebut sangat berbeda.


Gampangnya gini:

Kalau cuma sekadar ingin di-LIKE, cukup buatlah status yang POSITIF..

Kalau cuma sekadar ingin di-KOMEN, buatlah status dengan nada BERTANYA..

Kalau cuma sekadar ingin di-SHARE, berusahalah membuat status yang "GUE BANGET"


TAPI...

Mereka yang melakukan itu semua, bukan berarti SIAP untuk membeli produk.

Kenapa?

Karena memang beda 'state' nya.

Buktinya?

Saya pribadi bukanlah tipe orang yang kalau beli sesuatu bakal like / komen / share dulu.

Apa yang akan Saya lakukan jika tertarik dengan produk tertentu?

Jelas, langsung klik tombol beli atau kontak nomor HP nya. Mungkin beberapa orang dari Anda juga mengalami hal itu. Betul?


Kalau misalkan diasumsikan:

"makin banyak LIKE / KOMEN / SHARE = makin banyak BELI"

...maka kondisi pada orang-orang seperti Saya tidak akan masuk kategori.

Kenapa?

Karena untuk beli sesuatu, gak harus like, komen, atau share dulu. Pahaaaaaam?


Di sisi lain...

Ada kawan Saya yang hobinya tuh komen dan share postingan jualan orang.

Alasannya, karena dia suka dan pengen aja, tapi beli mah kagak. Hehe 🀣

Pas ditanya lebih dalam, ternyata supaya memudahkan dia dapat notif kalau-kalau nanti tertarik dan ada uang untuk belinya. Nah, lho! πŸ˜…


Apa itu artinya? Apa simpulannya?

Pertama, jangan dulu seneng pas like, komen, dan sharenya tinggi

...karena BELUM TENTU banyak yang beli.

Kedua, jangan gampang baper pas like, komen, dan sharenya sepi

...karena BISA JADI mereka adalah orang-orang yang punya daya beli tinggi, tapi gak mau basa basi.


Itulah kenapa dalam FB Ads, jika sebelumnya Anda pernah ngiklan, maka Anda pasti tahu bahwa objective iklan terbagi menjadi 3 kategori, yakni:

1. AWARENESS: iklan yang bertujuan untuk membangun kesadaran.

2. CONSIDERATION: iklan yang bertujuan untuk membangun pertimbangan.

3. CONVERSION: iklan yang bertujuan agar terjadi konversi penjualan.


Jadi, FB nya sendiri udah ngasih pilihan:

"Kamu mau ngapain tujuan ngiklannya?"

Kalau tujuannya cuma sekadar buat orang aware, ya pilih Awarenesss... di dalamnya ada: Brand Awareness & Reach.

Kalau tujuannya ingin dapat pertimbangan, ya pilih Consideration... di dalamnya ada: Traffic, Engagement, App Installs, Video Views, Lead Generation.

Kalau tujuannya ingin dapat konversi, ya pilih Conversion... di dalamnya ada: Conversions, Product Catalog Sales, Store Visits.


TAPI...


Semisal Anda ngiklannya pake Awareness, JANGAN NGAREP banyak yang like / komen / share, apalagi beli, wong tujuannya cuma buat aware doang...

Semisal Anda ngiklannya pake Consideration, JANGAN NGAREP bahwa yang beli akan sebanyak jumlah like / komen / aware, wong tujuannya bukan konversi...

Semisal Anda ngiklannya pake Conversion, JANGAN BAPER kalau status Anda sepi like / komen / share, wong nyasarnya orang yang suka beli kok... ngapain like, komen, atau share dulu.

Kebayaaaaaaaang?


Lantas, bagaimana seharusnya kita ngiklan? Objective apa yang harus kita pilih?

Baiklah...
Begini gambarannya:

1. Jika iklan Anda berupa text dan gambar, iklankan dengan objective Engagement, karena hasilnya akan lebih rame like / komen / share.

Cocok jika Anda hobi berstory telling dengan tulisan yang panjang.

2. Jika iklan Anda berupa text dan video, iklankan dengan objective Video Views, karena hasilnya akan menjangkau lebih banyak viewers dan lebih murah biayanya.

Cocok untuk Anda yang ingin membangun custom audience berupa Video.

3. Jika iklan Anda bertujuan mengarahkan audience masuk ke halaman atau web tertentu, maka pilihlah objective Traffic, karena Facebook akan membantu Anda memilih siapa-siapa aja orang yang suka klik link ke website.

Cocok untuk Anda yang penawarannya didirect ke Landing Page atau Website.

4. Jika iklan Anda bertujuan untuk memfollow up orang untuk beli, maka pilihlah objective Conversion, karena Facebook akan membantu optimasi iklan Anda dengan kekuatan Pixel yang ditanamkan di setiap stepnya: View Content, Add to Chart, Initial Chekcout, Purchase.

Funnelnya:

Ads --> VC --> ATC --> IC --> Purchase

Cocok untuk Anda yang ingin konversinya gede, tapi haru ngerti cara optimasi pixelnya.


Mulai ada gambaran?
Atau justru masih bingung?

Apapun kondisi hati & pikiran Anda sekarang, saran Saya... belajarlah lebih dalam tentang FB Ads.

Kenapa?

Selain hasilnya powerful banget, juga biaya iklan yang dikeluarkan murah banget dibandingkan ngiklan di koran, radio, atau televisi.

Dan kalau tertarik belajar lebih dalam tentang FB Ads, silakan ikut course terbaru Saya yang akan dirilis besok: Jago FB Ads.

Silakan join waiting list disini:
>> http://JagoFBAds.com

Ingat, kalau Anda ingin cepat, gunakan FB Ads. Karena FB Ads itu percepatan.

Gak percaya?

Coba aja sendiri. 😁
Semoga bermanfaat.


Dewa


>> PENGUMUMAN <<

Udah pada tahu #Orderlink?

Jadi, Orderlink itu semacam tool untuk mentracking atau merekam Pixel dari audience Facebook baik yang masuk lewat chat BBM, LINE, WhatsApp, maupun yang langsung mengunjungi website kita, supaya iklan FB kita teroptimasi dan menghasilkan penjualan yang lebih banyak lagi.

Cocok banget buat kawan-kawan yang pengen NAIKIN KONVERSI penjualannya.

Gokil abis lah pokoknya! πŸ‘πŸ»

Saya pribadi pake untuk promo produk-produk Hijab, Buku, dan Properti. Works!

Mau nyoba juga?

Nah, khusus untuk kawan-kawan member grup #BukanBaladewa, Saya akan memberikan Anda GRATIS:

1.  Buku "Gara-Gara Facebook Ads" senilai Rp 249.00 + FREE Ongkir

2. Video Webinar "Facebook Custom Avatar" senilai Rp 169.000

3. Video Webinar "Facebook Content Viral" senilai Rp 179.000

Total Bonus senilai Rp 597.000,-.

Padahal, investasi untuk beli #Orderlink nya aja Rp 597.500,-.

Ini udah kaya Saya ngasih Anda GRATIS! Cuma beda 500 perak doang dari harganya. Bener gak? Hehe.. 😊 Langka!

Dan pastinya, itu semua akan sangat bermanfaat untuk Anda yang suka jualan di Facebook

...baik yang suka NGIKLAN maupun yang suka GRATISAN.

Mau?
Mau?
Mau?

Kalau misalkan MAU, silakan beli lewat link berikut ini: http://dewa.life/orderyuk

Untuk catatan, penawaran di atas nggak untuk semua orang, melainkan hanya untuk Anda yang melakukan pembelian maksimal jam 12 nanti malam.

Kenapa?

Karena besok Saya mau fokus jualan JagoFBAds.com. Hehehe... peace ah! ✌🏻

Ingat, jualan adalah aktivitas menolong orang yang dibayar.

Jadi, selama yang kita lakukan itu HALAL dan bernilai, maka jangan ragu untuk terus melakukannya.

Opah Bill Gates bilang:

"Orang kaya suka jualan. Orang miskin gak suka jualan & benci sama orang yang suka jualan"

Anda yang mana? πŸ€”


P.S.
O ya, kalau melihat penawaran Saya di atas, emang susah sih nolaknya, soalnya gak akan ada penawaran kaya gini lagi. Maka manfaatkanlah baik-baik, sebelum terlambat.

P.P.S.
Sampai detik ini, ada lebih dari 200+ orang yang telah membeli #Orderlink lewat link affiliate Saya. Alhamdulillah, hasilnya memuaskan. Karena keberadaan orderlink memang membantu banget & memudahkan.

Semoga Anda pun segera merasakannya... πŸ™



MASALAH MARKETING
3 Inti Marketing yang Mesti Anda Pecahkan



Untuk pertama kalinya pasca pemulihan, hari Senin pekan lalu Saya terbang ke kota Malang untuk sharing di acara Kopdar Akbar Yukbisnis 2017. Banyak pelajaran dan ilmu baru yang Saya dapat disana, khususnya ketika ngobrol-ngobrol santai sesama pengusaha dan pebisnis online. Keren lah pokoknya, Alhamdulillah...

Di hari ketiga saat di Malang, selepas ngisi kopdar Jago Jualan bareng kera-kera Ngalam, Saya diundang oleh Mas Nanang untuk makan di Ayam Goreng Nelongso miliknya. Alhasil, selain kepedesan menikmati sambel khasnya, Saya pun mendapatkan insight baru seputar bisnis dan usaha kuliner yang dijalankannya. Gokil abis ceritanya.. Salut! Uenak pula makannya. Cobain deh! πŸ˜… *eh

Namun, bukan itu yang ingin Saya sampaikan pada tulisan kali ini...

Sesaat sebelum pulang dari Ayam Goreng Nelongso, Saya diberi buku oleh salah satu sahabat Saya, Mas Faizal Alfa, yang berjudul "3D Marketing".

(Bukunya belum tersedia di http://BillionaireStore.co.id. Entar Saya paksa  dulu orangnya. hehe)

Nah, tadi malam Saya baru sempat membaca bukunya sampai habis. Dan kali ini Saya ingin membagikan secuil pelajaran berharganya dari buku tersebut, yakni tentang MASALAH MARKETING.

Berikut 3 masalahnya:

*1. Sasaran Tidak Ditentukan
2. Strategi Tidak Ditetapkan
3. Aktivitas Tidak Dijalankan*


Yuk kita bahas satu per satu...

Pertama, SASARAN TIDAK DITENTUKAN..

Seringkali saat bertanya pada klien-klien coaching dan peserta kelas Saya, "Kalau boleh tahu, siapa target marketmu?"

Dengan enteng mereka menjawab:

"SEMUA ORANG..."

#Gubrak
#Garuk2Tembok πŸ˜“

Seth Godin bilang, "Everybody is not your customer".

Artinya, 'semua orang' bukanlah customermu.

Karenanya, saat membangun bisnis, kita harus menentukan siapa sasaran market idealnya. Siapa yang mesti dibidik...

Ini mirip-mirip pas kita nyari calon istri.

Kalau calonnya sholehah, ya kita gunakan pendekatan yang ramah dan penuh rahmah. Kalau calonnya naudzubillah, ya pendekatannya terserah pakai apa saja lah pokoknya, yang penting nikah. Kan itu goalnya... Begitu kalau kata Mas Faizal 🀣


Di poin ini, Anda harus tahu betul SIAPA yang ingin Anda bidik...

Siapa yang mau disasar?
Siapa yang mau dilayani?
Siapa yang mau diberi pesan?
Siapa yang mau ditawari?
Siapa yang mau digoda?
Siapa yang mau dipengaruhi?
Siapa yang ingin "dinikahi"?

(Jomblo jangan baper. #UdahNikahSana) πŸ˜‚

Siapa? Iya siapa... 😁

Geografisnya...

Satu dusun? Satu desa? Satu kecamatan? Satu kabupaten? Satu propinsi? Satu negara? Satu benua? Atau segimana? Hehe

Makin spesifik jawabannya, makin enak ngebidiknya. Fokus! Nancleb...

Demografisnya...

Perempuan? Laki-laki? atau Bencong?
Anak-anak? Remaja? atau Dewasa?
Lulusan S1? S2? atau S3 (SD, SMP, SMA)?
Profesi pegawai? Pengusaha? atau Pengangguran? πŸ™ˆ

Behaviorsnya...

HP-nya merk apa? Apple, Samsung, Oppo, Xiaomi, atau apa?

Laptopnya merk apa? MacBook, Asus, Toshiba, Acer, atau apa?

Internet Browsernya pake apa? Chrome, Firefox, Safari, Internet Explorer, atau apa?

...dan masih banyak lagi

"Kang, kok mumet ya?"

Lha emang!!

Mendingan mumet pusing di awal daripada mumet pusing di akhir (karena sepi order).

Setujuuuu....?? πŸ‘Œ


Kedua, STRATEGI TIDAK DITETAPKAN.

Pas udah tahu sasarannya siapa, tugas selanjutnya adalah merumuskan strategi yang ditetapkan.

Ada banyak hal yang mesti Anda pikirkan di bagian ini, mulai dari:

PRODUK...

Kualitasnya kaya apa?
Varian produknya gimana?
Ukurannya segimana?
Fiturnya apa aja?
Benefitnya apa aja?
Rasanya enak enggak?
Packagingnya?
Namanya?

HARGA...

Mahal atau murah?
Diskon atau bundling?
Harga coret atau asli?

TEMPAT..

Retail atau Reseller?
Cabang atau Franchise?
Toko online atau offline?

PROMOSI...

Gratis atau Diskon?
Bonus atau Voucher?
Trial / Demo?
Bundling / Package?
Testimoni atau Story?
Up sell atau cross sell?
Payment term atau cash?
Linited offer atau evergreen?

...dan masih banyak lagi elemennya.

Pokoknya, Anda mesti tetapkan strateginya mulai dari dimensi produk, harga, tempat, distribusi, promosi, hingga servicenya itu sendiri.

Makin puyeng?

Baguuuss... Artinya Anda mikir πŸ€”

Mikir = Tumbuh. Hehe


Ketiga, AKTIVITAS TIDAK DIJALANKAN.

Jangan sampai Anda cuma jago merencana tapi lemah melaksana...

Cuma tukang ngimpi tapi gak pernah eksekusi... Ih, jijik! πŸ™ˆ

Lakukan tindakan menantang!

Bulan ini harus ngapain?
Minggu ini harus ngapain?
Hari ini harus ngapain?
Besok terus gimana?
Apa lagi yang harus dilakuin?
Kalau gak tercapai harus ngapain?

...dan lain-lain.

Ayo mikir... Dan tindaklanjuti dengan EKSEKUSI!

Alhasil, pastikan aktivitas yang dijalankan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Syukur-syukur, melebihi harapan dan mampu mengeksekusinya secara brutal!

Jaga eksekusinya..
Kontrol harian, tagih brutal!

SEMANGAAAAT WOOOOOYY!!!!

😀😀😀

Demikian 3 masalah marketing yang mesti Anda pecahkan jikalau Anda mendapati omset penjualan yang cenderung mengalami penurunan...

Ayo cek & ricek...

Udah bener belum sasarannya? Siapa?
Udah keren belum strateginya? Gimana?
Udah komitmen belum eksekusinya?

Hayoo....

Udah ah.
Selamat mengevaluasi 😊



Dewa




INOVASI BISNIS MODEL
Insight-Insight Penting yang bisa Anda Ambil dari Startup Sukses



Akhir-akhir ini Saya banyak mengamati bagaimana startup sukses bisa tumbuh pesat di era digital seperti sekarang dan menghasilkan pundi-pundi rupiahnya.

Saya seringkali penasaran...

Darimana Uber dapat uang, padahal ia tidak memotong tarif yang dibayarkan penumpang?

Darimana Dropbox dapat uang, padahal ia selalu menggratiskan layanan penyimpanan onlinenya?

Darimana Facebook dapat uang, padahal kita setiap hari menggunakannya secara GRATIS?

Darimana Marketplace dapat uang, padahal kita bisa leluasa pasang dan nyimpen produk disana secara GRATIS?

Ternyata oh ternyata....

Ada banyak hal yang belum Saya tahu, mungkin juga Anda, sehingga kita perlu mencari tahu bersama-sama, supaya jadi pelajaran berharga untuk kita semua.

Berikut adalah secuil catatan-catatan penting yang berhasil Saya bukukan tentang model bisnis mereka dan bagaimana mereka menghasilkan uang secara terus-terusan.

Yuk simak penjelasannya...


Pertama, BERLANGGANAN.

Model berlangganan bertujuan untuk mengikat pelanggan dalam periode waktu tertentu, entah bulanan atau tahunan.

Contohnya adalah Netflix dan Dropbox.

Netflix adalah situs layanan video streaming secara online. Pada tahun 2015 silam, valuasi Netflix konon sudah tembus 580 triliun rupiah. GENDENG!

Jika kita masuk ke situs Netflix, akan ada beberapa pilihan yang bisa kita pilih, yaitu Basic, Standard, dan Premium. Sadar atau tidak, semua pilihan mengarahkan kita untuk berlangganan... Cek aja.

Bagaimana dengan Dropbox?

Dropbox adalah situs layanan penyimpanan secara online, baik berupa dokumen, foto, video, maupun data yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja tanpa perlu khawatir hilang atau rusak. Gilanya, pada tahun 2016 lalu, Dropbox berhasil menggaet hingga 500 juta user dari seluruh dunia. WOW!

Disadari atau tidak, Dropbox sendiri memiliki model bisnis berlangganan. Bahkan, Saya pribadi sampai saat ini berlangganan Dropbox, karena memang membantu banget dalam penyimpanan data secara online. Mungkin Anda juga merasakan...

Apa kesamaan Netflix & Dropbox?

Selain sama-sama menggunakan model berlangganan, juga menawarkan FREE TRIAL terlebih dahulu sebelum menawarkan penggunanya berlangganan.

Netflix free trial 1 bulan GRATIS.
Dropbox free trial 2GB GRATIS.

Harapannya, ketika kita selaku pengguna merasakan manfaatnya dan suka, maka kita akan upgrade ke kayanan yang berbayar dan berlangganan.

"Di Indonesia, adakah yang menggunakan model bisnis BERLANGGANAN?"

Ada. Contohnya: Jurnal.id & Kirim.Email.

Jurnal (dot)id adalah layanan yang memudahkan UKM dalam melakukan pencatatan dan pembukuan. Jurnal menawarkan paket Starter, Pro, dan Entreprise untuk program berlangganannya.

Sementara Kirim(dot)Email menawarkan paket berlangganan berupa paket bulanan, triwulan, maupun tahunan.

Silakan cek & kunjungi webnya disini:
>> http://kirim.email
   (Bukan Link Affiliate)

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻



Kedua, FREEMIUM.

Model freemium mendodong pelanggan mencoba layanan free (gratis) terlebih dahulu sebelum membeli/membayar.

Jika mereka menyukai, mereka akan mengupgrade ke layanan premium yang disediakan dengan fitur yang lebih banyak dan lebih lengkap.

Contohnya adalah HootSuite & Mailchimp.

HootSuite adalah layanan pengelola akun sosial media secara cuma-cuma dengan jumlah akun maksimal 3. Jika ingin lebih dari 3 akun, ya upgrade ke premium. Bayar woy... 😁

Bagaimana dengan Mailchimp?

Mailchimp adalah layanan autoresponder untuk melakukan email marketing, menyimpan database pelanggan, blast email secara rutin, dan otomatisasi marketing melalui email.

Program free trial yang ditawarkan adalah 2000 kontak dan bisa ngirim sebanyak 12.000 email per bulan. Kalau mau lebih, ya bayar dong...

"Di Indonesia, adakah yang menggunakan model bisnis FREEMIUM?"

Ada. Contohnya: SuperSoccer.

SuperSoccer adalah layanan tv streaming online yang menayangkan pertandingan sepak bola di dunia. Sebelum menawarkan program langganannya, SuperSoccer memberikan penawaran FREE TRIAL terlebih dahulu untuk merasakan program siarannya. Saya pribadi sekarang 'korban' program SuperSoccer ini. Hehe πŸ˜…

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻



Ketiga, KEANGGOTAAN.

Model bisnis ini biasa mengacu pada komunitas atau grup tertentu, sehingga untuk mendapatkan konten yang disediakan di grup tersebut, pelanggan mesti menjadi anggotanya terlebih dahulu.

Sekilas jika Anda perhatikan, model bisnis keanggotaan mirip-mirip dengan berlangganan. Bedanya, model keanggotaan lebih mencerminkan keikutsertaan seseorang pada komunitas atau grup, sementara model berlangganan lebih menekankan pada biaya rutin yang harus dibayarkan setiap bulan/tahun oleh penggunanya.

Kalau keanggotaan anggotanya disebut member, kalau berlangganan penggunanya disebut subscriber. Kebayang ya?

Jadi, fokus utamanya bukan pada uangnya, melainkan platformnya sendiri yang saling sharing minat yang sama di situs tersebut.

Contohnya: The Guardian.

Situs media online ini menerapkan model bisnis keanggotaan dengan mengenakan biaya 49 dolar pe tahun.

"Di Indonesia, adakah yang menggunakan model bisnis KEANGGOTAAN?"

Ada. Contohnya: Monster Affiliate.

Linknya >> http://monsteraffiliate.co

Program course online yang dibuat oleh Saya & Mas Andrie ini menggunakan model bisnis keanggotaan. Mereka yang bisa join member adalah mereka yang sudah bayar uang di muka. Untuk update konten video berikutnya, mereka akan mendapatkannya secara cuma-cuma, alias GRATIS.

Selain Monster Affiliate, ada juga Jago Jualan. Komunitas yang diresmikan bulan April lalu ini baru saja merilis platform pembelajaran online yang bisa diakses secara GRATIS oleh para membernya.

Silakan join di >>http://jagojualan.co

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻



Keempat, IKLAN.

Model iklan ini diterapkan bila situs atau aplikasi startup telah dibanjiri pengunjung, sehingga para pengiklan tertarik memasang iklannya di mereka.

Contoh: Facebook.

Sosial media yang telah diakses lebih 1 miliar orang di dunia ini menjadi contoh nyata bagaimana model bisnis iklan bisa dijalankan.

Big Data yang dimiliki Facebook bisa dimanfaatkan pengiklan seperti kita untuk menarget orang-orang secara spesifik. Akhirnya, muncullah FB Ads.

Konon katanya, di kuartal satu tahun 2016 kemarin, pendapatan Facebook mencapai sekirar 55 triliyun rupiah. Sadis!

Contoh lain adalah Google.

Jelas, jangan dipertanyakan lagi. Bahkan hampir setiap hari kita Googling. Bener gak? Bukan banjir trafik lagi, tapi tsunami...

Makanya big data yang dimiliki Google dimonetize kepada para pengiklan melalui Google Adwords dan Google Display Networks.

"Di Indonesia, adakah yang menggunakan model bisnis IKLAN?"

Ada. Contohnya: Detik & Kaskus.

Denger-denger katanya, pendapatan iklan Detik & Kaskus sudah mencapai ratusan miliar per tahun. Hm, amazing!

Gimana, tertarik?
Gak gampang kaleeee.. πŸ˜…

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻



Kelima, SEWA.

Model sewa diterapkan dengan tujuan agar para penguna tidak perlu membeli dan mengeluarkan uang besar di awal, tetapi tetap bisa menggunakan produk yang ingin disewa dalam kurun waktu tertentu.

Contohnya: Airbnb.

Airbnb memfasilitasi para pemilik properti untuk menyewakan kamar-kamarnya yang tidak digunakan kepada tamu. Konon kabarnya, valuasi Airbnb mencapai 24 miliar dollar 3 tahun yang lalu. Tahun ini, tentu lebih besar. Dahsyat!

Coba perhatikan baik-baik, Airbnb bukan hanya melakukan inovasi pada produk, proses, atau teknologinya, melainkan pada model bisnis yang dijalankannya.

Di Indonesia, banyak yang menggunakan model bisnis ini. Misalnya: penyewaan drone, penyewaan kamera, penyewaan LCD, dll.

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻



Keenam, DIGITALISASI.

Model digitalisasi adalah model mendigitalkan produk atau layanan fisik offline menuju layanan online.

Jenis produk atau layanan yang dapat didigitalisasikan sangat luas, termasuk makanan. Jadi, pesennya online, diantar offline. Jelas atuh, masa makannya online πŸ˜‚

Contoh: GoFood.

Dengan adanya layanan GoFood di aplikasi Gojek, tentu ini memudahkan kita yang memiliki sifat MAGER (males gerak).

Lapar dikit, masuk aplikasi Gojek, pilih GoFood, pesen deh makanannya. Hal ini adalah bagian dari digitalisasi produk.

Jadi, bukan berarti model digitalisasi mengharuskan produknya bener-bener digital. Enggak... Produk fisik juga bisa.

Contoh lain yang mengikuti model digitalisasi adalah Ace Hardware. Tahun lalu, perusahaan ini mendigitalkan diri masuk ke dunia online dengan meluncurkan website ruparupa(dot)com.

Saya pribadi di Billionaire Coach begitu. Dulu kalau mentoring itu harus dilakukan secara offline, sekarang mentoringnya bisa dilakukan secara online, digital.

Lahirlah http://JagoFBAds.com , http://MahirCopywriting.com , http://MelekFinansial.co  Itu dalam rangka model bisnis digitalisasi juga.

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻


Ketujuh, REKENING VIRTUAL.

Model rekening virtual ini mendorong untuk menyimpan kredit sebanyak-banyaknya dan diisi berulang kali sehingga konsumen kontinu menggunakan produk atau memesan di layanan website startup tersebut.

Contoh: Gojek.

Dengan adanya GoPay, Gojek mendorong pengguna layanan Gojek untuk membiasakan diri membayar layanannya dengan cashless. Pengguna Gojek melakukan deposit sejumlah uang tertentu ke rekening Gojek dan masuk ke rekening GoPay mereka. Untuk mendorong pemakaian GoPay, Gojek memberikan insentif kepada pengguna dengan menawarkan DISKON 50dari biasanya. Saya pribadi pernah jadi 'korban' nya pas baik Gojek. Pinter kan ya? Hehe

Contoh lain: Tokopedia & Bukalapak.

Di Tokopedia dikenal Saldo Tokopedia.
Di Bukalapak dikenal BukaDompet.

Cerdas lah pokoknya...

Nah, apa insightnya buat Anda? ✍🏻


Demikian secuil catatan Saya tentang inovasi bisnis model di era informasi seperti sekarang.

Jadi, dapatkan uang itu gak harus jualan. Jualan pun gak harus dari penjual ke pembeli. Enggak. Banyak model bisnisnya. Banyak cara monetizenya.

Termasuk, produk itu gak hanya fisik aja, digital juga ada. Jangan diremehkan...

Udah ah, itu aja tulisan hari ini. Semoga bernanfaat ya. Silakan dishare link join Grup WA nya :
http://dewaekaprayoga.com/wa.


Dewa