DATA CENTER
Definisi Data Center
ü . . . komponen penting dari
infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor
komunikasi elektronik. Pertumbuhan sektor-sektor ini memerlukan infrastruktur
yang handal karena. gangguan dalam layanan digital dapat memiliki konsekuensi
ekonomi yang signifikan.
ü Data
Center adalah repositori
terpusat, baik fisik maupun virtual, untuk manajemen penyebaran penyimpanan
data dan informasi berkaitan dengan yang dikelola sesuai dengan keperluan atau kepentingan suatu organisasi atau
perusahaan.
Sekilas tentang Data Center
Hampir, setiap perusahaan memiliki satu atau
lebih Data Center.
Beberapa telah berevolusi dengan cepat untuk
mengakomodasi lingkungan aplikasi enterprise dengan memanfaatkan beragam
platform sistem operasi atau perangkat keras.
Evolusi telah menghasilkan lingkungan yang
kompleks dan berbeda yang mahal untuk dikelola dan dipelihara.
Enterprise Data Center
Bagan 1. Enterprise Data Center
Gambar menyajikan blok bangunan
berbeda yang digunakan
dalam jaringan perusahaan yang khusus dan menggambarkan lokasi Data Center
dalam arsitektur tersebut.
Blok bangunan dari jaringan perusahaan yang khusus ini, yaitu:
ü Jaringan Komputer Lokal
ü WAN
ü Remote akses
ü Internet server farm
ü Extranet server farm
ü Intranet server farm
Contoh aplikasi enterprise, diantaranya:
ü
Customer Relationship Management (CRM)
ü
Enterprise Resource Planning (ERP)
ü
Supply Chain Management (SCM)
ü
Sales Force Automation (SFA)
ü
Order Processing (OP)
ü
Electronic Commerce (E-Commerce)
Fungsi Data Center
Berdasarkan fungsinya, data center dibagi
menjadi 2 (dua) kategori umum yaitu:
1.
Internet Data Center: hanya untuk mendukung aplikasi
terkait dengan Internet saja, biasanya dibangun dan dioperasikan oleh service
provider atau perusahaan yang memiliki model bisnis berdasarkan pada Internet
commerce.
2.
Corporate/Enterprise Data Center : mendukung semua fungsi yang memungkinkan
berbagai model bisnis berjalan pada layanan Internet, intranet, dan keduanya.
Tujuan Data Center
Manfaat yang diberikan oleh Data Center
termasuk di dalamnya tujuan yang
berorientasi bisnis tradisional seperti:
ü
Mendukungan untuk operasi bisnis sepanjang waktu (ketahanan) dan
ü
Menurunkan
total biaya operasi dan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk mempertahankan
fungsi bisnis (total biaya kepemilikan).
ü
Waktu
Development yang lebih cepat
ü
Konsolidasi
Sumberdaya Komputasi
Tujuan-tujuan bisnis tersebut menghasilkan
sejumlah inisiatif teknologi informasi (TI), antara lain :
ü
Keberlanjutan
Usaha (Bussiness Continuity)
ü
Peningkatan
keamanan Data Center
ü
Aplikasi,
server, dan konsolidasi Data Center
ü
Integrasi
aplikasi.
•
Apakah
client/server dan multitier (n-tier), atau layanan web yang terhubung dengan aplikasinya
ü
Konsolidasi
tempat penyimpanan (storage)
Kriteria Perancangan
Data Center
ü Ketersediaan (Availability)
ü Skalabilitas (Scalability)
ü Keamanan (Security)
ü Kinerja (Performance)
ü Pengelolaan (Manageability)
Komponen Utama Data
Center
ü Kapasitas Catu Daya (power capacity)
ü Kapasitas Pendingin (cooling
capacity)
ü Pengkabelan (cabling)
ü Pengaturan Suhu dan Kelembaban (temperature
and humidity control)
ü Sistem pengaman kebakaran (fire and
smoke system)
ü Keamanan Fisik (physical security)
ü Penataan ruang rak dan lantai (rack
space and raised floor)
Tier Level pada Data
Center
Aspek Penilaian Tier Level Data Center
ü Aspek Umum pada Data Center
ü Telekomunikasi
ü Arsitektural dan Struktur
ü Elektrik
ü Mekanikal
Jumlah Tingkatan
Menurut TIA 942 (Telecommunication Industry
Association).
ü Terdapat
4 (empat) tingkatan/tier dalam
perancangan data center yang setiap tier-nya menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan suatu
data center.
ü Sesuai standarisasi, tier level yang
elegible adalah tier level terendah
dari setiap aspek; namun di lapangan lebih populer penggunaan aspek umum,
sebagaimana Tabel dibawah ini
Tier Untuk Aspek Umum Pada Data Center
ü Tier 1 (Basic)
ü Tier 2 (Redundant Components)
ü Tier 3 (Concurently Maintainable)
ü Tier 4 (Fault Tolerance)
Tabel 1, Tabel Kriteria Tier Data
Center menurut TIA 942 (Telecommunication
Industry Association).
Bagan 2:
(a) Client Server; (b) n-tier
Istilah Tier Pada
Implementasi Aplikasi
Client-Server dan
n-Tier Pada Implementasi Aplikasi
ü Perubahan yang paling mendasar thick
client dan single-server model
dimulai ketika aplikasi berbasis web
pertama kali muncul. Aplikasi berbasis web bergantung pada standar antarmuka
dan format pesan dimana aplikasi lebih mudah untuk berbagi.
ü HTML dan HTTP menyediakan kerangka
kerja standar yang memungkinkan klien umum seperti browser web untuk
berkomunikasi dengan aplikasi umum selama mereka menggunakan Web Server untuk fungsi presentasi.
ü HTML menggambarkan bagaimana client
harus membuat data; HTTP adalah protokol transport yang digunakan untuk membawa data HTML;
ü Microsoft Internet Explorer,
FireFox, Chrome, Opera adalah
contoh Clien (Web Browser);
ü Apache web Server, Websphere,Bealogic, Glashfish , dan Microsoft Internet Information
Server (IIS) adalah contoh dari Web Server.
ü Migrasi dari klasik client/server ke
arsitektur berbasis web menggambarkan penggunaan thin client (web browser), web
server, server aplikasi, dan database server.
ü Web Browser berinteraksi dengan Web Server dan server aplikasi, dan web
server berinteraksi dengan server aplikasi dan database server.
ü Perbedaan fungsi ini didukung oleh server disebut sebagai tier,
yang selain untuk klien tier, juga sesuai dengan model n-tier.
Model N-Tier
Bagan 3. Contoh N-Tier
ü Model n-tier menggunakan thin client
dan web browser untuk mengakses data dalam berbagai cara. Sisi server model
n-tier ini dibagi menjadi area fungsional yang berbeda termasuk web, aplikasi,
dan database server.
ü Model n-tier tergantung pada
arsitektur web standar dimana format web browser merepresentasikan informasi
yang diterima dari Web Server . Sisi server dalam arsitektur web terdiri dari
beberapa server dan berbeda yang secara fungsional terpisah.
ü Model n-tier dapat berupa client dan
web server, atau client, web server, dan server aplikasi; atau client, web,
aplikasi, dan server database.
ü Model ini lebih terukur dan
dikelola, dan meskipun lebih kompleks dibandingkan dengan model client/ server
klasik, memungkinkan lingkungan aplikasi untuk berkembang ke arah lingkungan
komputasi terdistribusi.
ü
Model
n-tier menandai langkah penting dalam evolusi dari komputasi terdistribusi.